<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d36907645\x26blogName\x3dIn+Memorian\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://anakmapek-curhat.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://anakmapek-curhat.blogspot.com/\x26vt\x3d3316525048331518095', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Bawwabah In Memorian

Sudah 5 hari, yaa 5 hari.... aku sudah tak tahan. Sejak malam jumat kemarin Nasr city, pinggiran kota Cairo tempat dimana aku bermukim, terkena bencana... Tak ada air, uhh, hah.. bah. Menyedihkan memang, ternyata benar air itu sumber segala-galanya, Tuhan tak pernah berbohong, dialah yang menjadikan segala sesuatunya hidup dan mati dari air. Bayangkan saja, musibah yang menimpa masyarakat dunia bagian Asia terutama Aceh, itu gara-gara air. Terlalu banyak air jadi bencana, tak ada air sama sekali juga bencana. Lagi-lagi air, ada dan tiadanya membawa malapetaka.

Di Kairo, peristiwa yang kualami saat ini bisa terbilang langka. tak biasanya air mati sampe 5 hari bahkan lebih. Serumahku bahkan sudah tak tahan hingga melarikan diri, hehehee.. lari kemana??? Bayangkan, di rumah untuk kencing aja harus pake moyah ma'daniya (air Aqua kata orang MEsir). Bahkan Hammam (WC) baunya amat menyengat, piring-piring bekas makanan berantakan di dapur. Huh... baunya. Jangankan mo masak, untuk keperluan buang air saja tak ada, apalagi buat mandi. (bau donk gak mandi, heheheee...). Ditambah lagi orang Mesir, cueknya bukan main, tapi kalo dah marah satu kampung tak ada yang bisa berhentiin.Trus, sampe kapan ini akan terjadi, di negeri Padang Pasir tanpa air gimana jadinya??? Iihhh ngeri, kaya' orang-orang Arab Jahiliyah aja. Apa harus berkelahi berebut air, atau harus jadi masyarakat nomaden lagi, harus mengandalkan kekuatan, yang kuat yang dapat. Orang arab kan kaya' gitu, Huhhh, jangan sampe deh.....

Untung masih ada perhatian dari pemerintah setempat, kalo nggak??? so mereka bawa mobil tangki berisi air, lagi-lagi Musibah,.. satu selang untuk seribu orang, gimana jadinya??? bayangkan aja orang-orang yang sudah kekeringan beberapa hari, trus tiba-tiba dapat air, apalagi orang Mesir, huh.. semua mau yang pertama, tak ada kompromi, orang asing belakangan. Aturan Tabur (antrian) gak lagi berlaku. Akhirnya main-main air deh, gak dapat air malah basah kuyup.

HEheheehee... orang Mesir kalo gak dilawan pake kekerasan gak bakalan berhenti deh. Tapi untungnya orang Mesir cuman pake "mulut" doang, so jadinya perang mulut. Asli deh, orang Mesir itu sebenarya baik, kalo marah cuman di mulut aja, gak sampe mukul atau membunuh, paling kalo lagi marah berat, kadang-kadang seh main hakim sendiri, tapi gak sampe dendam, gak kaya' kita di Indonesia. Tiru yang baik2 aja deh.
« Home