<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d36907645\x26blogName\x3dIn+Memorian\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://anakmapek-curhat.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://anakmapek-curhat.blogspot.com/\x26vt\x3d3316525048331518095', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Pengamen Itu!

Gimana jadinya jika ada orang bisu mengamen? atau gimana jadinya jika orang bisu mencoba menyanyikan sebuah lagu? Anda yang sering naik bis antar kota pasti tidak asing dengan kehidupan seorang pengamen. Berpindah dari satu bis ke bis, demi mencari sesuap nasi lewat alunan musik ala kadarnya. Ya, itulah kehidupan para pengamen.

beberapa hari yang lalu, aku berkunjung ke kota Malang. Kota sejuk dengan nuansa alam yang berbeda, yang terkenal dengan sebutan kota Apel. Tempat-tempat wisata pun akan banyak anda jumpai di kota ini. Sepanjang perjalanan, dari kota Pare ke Malang, aku berjumpa dengan tiga jenis pengamen yang berbeda. Semuanya unik, dengan gayanya yang khas.

Ketika bis antar kota yang kutumpangi berhenti sejenak, tiba-tiba seorang pengamen naik. Awalnya aku tak mengubrisnya, tapi ketika dia mulai memainkan musik dan menyanyikan lagu, aku terhenyak. Ada yang kontras di telingaku. Aku berusaha menoleh ke belakang. Seorang dengan pakaian hitam2, mengenakan jaket sibuk memainkan tangannya. Sebuah alat musik klasik, berupa kumpulan tutup botol beradu menjadi satu, menciptakan irama yang khas ala pengamen. Tapi yang berbeda, ketika ia mulai menyanyikan lagu andalannya. Yaa.. yang terdengar hanya teriakan-teriakan yang tidak jelas yang mengganggu gendang telinga. Orang itu ternyata bisu. Tapi ia tidak putus asa, ia berusaha menghibur para penumpang dengan suaranya yang mungkin bagi dia sudah cukup merdu.

"Mungkin orang ini sedang berusaha menyanyikan lagu favoritnya," pikirku, "tapi dengan bahasa yang berbeda". "Dia mungkin sedang mencoba menyanyikan lagunya Padi - Tak hanya Diam", aku mencoba menebak-nebak. Yaa, mungkin saja, meskipun dia bisu, dia mungkin juga ingin menunjukan kepada dunia bahwa dia juga bisa bernyanyii. Dia tak hanya ingin diam, seperti dalam lirik lagunya Padi. Meski hanya lewat teriakan-teriakan tak beraturan, yang bising.

Continued...

« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »