The First Day...
ألَّلهُمَّ إِنِّى أَسئَلُكَ حُبَّكَ وحُبُّ مَن يُحِبُّكَ والعَمَلُ الَّذِى يُبَلِّغُنِى حُبَّكَ
أَلَّلهُمَّ اجعَل حُبَّكَ أَحَبُّ إِلَىَّ مِن نَفسِى وَ أَهلِى
Jadwal imsak awal-awal puasa cukup ketat. Ketika jam menunjukan pukul 4 subuh, pertanda imsak sebentar lagi tiba.. sama seperti hari ini.. jam 3.35 kami baru makan sahur, daging pembagian muhsinin Mesir jadi santapan sahurnya.. lumayan meski sahur bak dikejar musuh.. cepat2 takut kena imsak...
Tiba imsak, aku turun di mushallah dekat rumah. Di sana sudah ramai jama'ah yang ingin ikut mendulang emas di bulan suci.. tak seperti biasanya, mushallah kecil itu dipadati jama'ah seperti hari ini, hampir tak ada celah yang kosong. Kumpulan jama'ah shalat subuh berubah menjadi barisan-barisan rapih yang disiplin ketika imam mulai memimpin shalat jama'ah. Setelah shalat subuh, seorang Ustadz mengisi waktu luang tersebut dengan siraman rohani. Kisah tentang sahabat Abu Thalhah yang bermimpi melihat dua orang sahabat Rasul masuk surga (1 karena pahala syahid, yang satu karena memuliakan bulan ramadhan) menjadi alur kisah yang menarik. Jama'ah nampak puas dengan suguhan tersebut.
dari mushallah, aku langsung tidur.. karena jatah tidur malamku kupake berjaga-jaga semalamam. Jam 10 pagi aku baru bangun, kucari kesibukan-kesibukan.. kubuka komputer, ada beberapa file kitab hasil download-tanku semalam yang masih berserakan. Kubuka satu-satu, kupelototi satu persatu... ada banyak pelajaran berharga di sana. Ada buku tentang "Qiyamu Ramadhan" karya Syekh Nasruddin al-Bani, ada juga kitab "Sifat Shaum en-Nabi fi Ramadhan" karya Salim bin Ied el-Hilaly dan Ali Hasan Ali Abd. Hamid serta beberapa kitab kumpulan doa-doa lainnya. Setelah itu, kucoba buka-buka al-Qur'an, sudah lama rasanya ia tak kusapa, sambil menunggu waktu berbuka.
Rencananya hari ini, aku mau ikut buka bersama di Baruga. Karena hari ini ada buka puasa bersama anak-anak Aceh. Namun sial, aku baru tersadar ketika jam sudah menunjukan pukul 5.30 sore. Cepat-cepat aku ke mahattah.. sampai adzan berbuka, tak satu pun el-tramco lewat. Ya.. terpaksa deh buka puasanya telat. Namun karena sudah terlanjur jalan, aku tetap bersabar hingga akhirnya ada juga el-tramco kosong lewat.
Tiba di Baruga, orang-orang sudah selesai shalat maghrib berjama'ah. Banyak sekali orang di sana. Tapi syukur aku belum telat... Setelah berbuka, kusempatkan diri ke Rab'ah, rencana mau shalat tarawih di sana, di sebuah mesjid yang mengabadikan nama seorang sufi perempuan, Rabi'ah el-Adaweyah. Mesjid tersebut cukup diminati oleh orang-orang Asia, terutama di bulan ramadhan. Di samping karena shalat tarwihnya ala Indo alias cepat, bacaan imamnya juga luar biasa... betul-betul menggugah hati...
"Ya Rab... kupinta cintamu dan cinta orang-orang yang mencintaimu serta amalan-amalan yang mengantarkanku menuju cintamu. Jadikanlah cintaku kepadamu melebihi cintaku kepada diriku dan keluargaku" Amin Ya Rabbal Alamin...