Hari Kedua...
Ada apa hari ini!!??
Aktifitas sahur tentunya tak pernah terlewatkan. Menjelang subuh aku sudah terjaga, takut imsak segera tiba... seperti biasa, aku bersama rekan serumah, sahur ala mahasiswa, tentunya tak semewah sahur pejabat. Namun, kata Syekh, yang terpenting adalah berkahnya.
Setelah sahur, aku mencoba mencari kesibukan. Kubuka lembaran qur'an, tiba-tiba ada perasaan risih menyindirku. Entah kenapa, aku malu dengan diriku sendiri. Sejak kecil aku sudah diperkenalkan dengannya, namun hingga kini ia masih saja terasa asing bagiku, seolah aku baru saka bertemu dengannya hari ini. Ah.. perasaan itu selalu saja membuatku miris. Aku berharap perasaan itu segera hilang, hanyut dalam dekapan cinta bulan al-Qur'an.
Imsak pun tiba, panggilan adzan menyadarkanku dari renungan sesaat. Aku tak ingin melewatkan kesempatan langka ini. Karena katanya, di waktu fajar, Allah memanggil hambanya. Karena di waktu fajar, Allah menebar berkahnya...
Apa lagi yang kulakukan hari ini!!??, ah.. aku minus hari ini. Waktuku lebih banyak terbuang di atas kasur, entah kenapa tiba-tiba kebiasaan buruk itu mendekapku lagi, seolah tak rela aku meninggalkannya. "Ya Allah, jauhkanlah hambamu ini dari sifat malas dan berkeluh kesah"...
Setelah shalat dzhur, kusempatkan diri buka-buka buku. Sudah terlalu lama buku-buku itu bertumpuk penuh debu. Sebuah buku kecil karya DR. Abdullah Kamil menarik perhatianku. Judulnya "Kalimat Hadi'ah fi Ziarah wa Syiddat ar-Rahil", sebuah buku kecil yang perlu perhatian besar. Tak banyak yang kupahami, hanya beberapa kesimpulan tentang ziarah kubur ke makam Nabi Muhammad SAW. buku tersebut menceritakan tentang bolehnya memohon ampun kepada Allah lewat Rasulullah SAW. Bahkan setelah beliau wafat pun, banyak sahabat yang datang ke kuburnya untuk memohon ampun atas segala dosa-dosa mereka. Pernyataan tersebut diperkuat dengan ayat al-Qur'an (an-Nisa: 64) dan sunnah yang shahih.. Menurutnya, itulah salah satu keistimewaan yang dimilki oleh Rasulullah.
Apa lagi yang kulakukan!!??, buka puasa.. ya buka puasa. Aku tak keluar hari ini, buka puasa pun kulewati di rumah saja. Setelah shalat maghrib di mushallah kecil di bawah rumah, entah kenapa tiba-tiba sekujur tubuhku terasa lemas. Aku langsung terbaring hingga terlelap... Ya Rab, aku tak sempat lagi shalat tarawih berjama'ah... aku baru tersadar ketika pintu depan digedor oleh seseorang. Aku pun baru tersadar kalo jama'ah shalat tarwih telah bubar.
Dengan perasaan kurang stabil, aku tetap menyempatkan diri untuk shalat tarawih di rumah, meski hanya dengan bacaan pas-pasan dan tentunya pahalnya tak sebanding dengan pahala jama'ah...
Itu saja mungkin yang sempat kutulis hari ini...
Aktifitas sahur tentunya tak pernah terlewatkan. Menjelang subuh aku sudah terjaga, takut imsak segera tiba... seperti biasa, aku bersama rekan serumah, sahur ala mahasiswa, tentunya tak semewah sahur pejabat. Namun, kata Syekh, yang terpenting adalah berkahnya.
Setelah sahur, aku mencoba mencari kesibukan. Kubuka lembaran qur'an, tiba-tiba ada perasaan risih menyindirku. Entah kenapa, aku malu dengan diriku sendiri. Sejak kecil aku sudah diperkenalkan dengannya, namun hingga kini ia masih saja terasa asing bagiku, seolah aku baru saka bertemu dengannya hari ini. Ah.. perasaan itu selalu saja membuatku miris. Aku berharap perasaan itu segera hilang, hanyut dalam dekapan cinta bulan al-Qur'an.
Imsak pun tiba, panggilan adzan menyadarkanku dari renungan sesaat. Aku tak ingin melewatkan kesempatan langka ini. Karena katanya, di waktu fajar, Allah memanggil hambanya. Karena di waktu fajar, Allah menebar berkahnya...
Apa lagi yang kulakukan hari ini!!??, ah.. aku minus hari ini. Waktuku lebih banyak terbuang di atas kasur, entah kenapa tiba-tiba kebiasaan buruk itu mendekapku lagi, seolah tak rela aku meninggalkannya. "Ya Allah, jauhkanlah hambamu ini dari sifat malas dan berkeluh kesah"...
Setelah shalat dzhur, kusempatkan diri buka-buka buku. Sudah terlalu lama buku-buku itu bertumpuk penuh debu. Sebuah buku kecil karya DR. Abdullah Kamil menarik perhatianku. Judulnya "Kalimat Hadi'ah fi Ziarah wa Syiddat ar-Rahil", sebuah buku kecil yang perlu perhatian besar. Tak banyak yang kupahami, hanya beberapa kesimpulan tentang ziarah kubur ke makam Nabi Muhammad SAW. buku tersebut menceritakan tentang bolehnya memohon ampun kepada Allah lewat Rasulullah SAW. Bahkan setelah beliau wafat pun, banyak sahabat yang datang ke kuburnya untuk memohon ampun atas segala dosa-dosa mereka. Pernyataan tersebut diperkuat dengan ayat al-Qur'an (an-Nisa: 64) dan sunnah yang shahih.. Menurutnya, itulah salah satu keistimewaan yang dimilki oleh Rasulullah.
Apa lagi yang kulakukan!!??, buka puasa.. ya buka puasa. Aku tak keluar hari ini, buka puasa pun kulewati di rumah saja. Setelah shalat maghrib di mushallah kecil di bawah rumah, entah kenapa tiba-tiba sekujur tubuhku terasa lemas. Aku langsung terbaring hingga terlelap... Ya Rab, aku tak sempat lagi shalat tarawih berjama'ah... aku baru tersadar ketika pintu depan digedor oleh seseorang. Aku pun baru tersadar kalo jama'ah shalat tarwih telah bubar.
Dengan perasaan kurang stabil, aku tetap menyempatkan diri untuk shalat tarawih di rumah, meski hanya dengan bacaan pas-pasan dan tentunya pahalnya tak sebanding dengan pahala jama'ah...
Itu saja mungkin yang sempat kutulis hari ini...